Dengan latar belakang pendidikan dan pekerjaan sebagai tersebut, AR sapaan akrabnya akan sangat kapabel dan kompeten menjabat sebagai Bupati untuk bersama-sama dengan Wakil Bupati mewujudkan visi, misi dan program yang dicanangkan.
Lahir di Bontouse Kecamatan Tanasitolo, 52 tahun. Pria berlatar belakang birokrat ini menyelesaikan seluruh pendidikan dasar dan menengah di Kabupaten Wajo, sebelum mendapat kesempatan belajar di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN). Jenjang pendidikan S1 dalam bidang Manajemen Pembangunan Daerah diselesaikan pada STIA LAN Makassar dan Magister Manajemen dalam bidang Manajemen Administrasi di UMI Makassar.
Menghabiskan 31 tahun karir sebagai ASN di Kabupaten Maros dari level paling bawah sebagai staf, Kasie dan Lurah di kantor kelurahan, Sekretaris Camat dan Camat serta menjadi pejabat Eselon II selama 7 tahun, terakhir sebagai Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Asisten Administrasi Umum dan Staf Ahli Bupati Bidang Sosial, Hukum dan Politik sebelum mengajukan pensiun dini (2024).
Selama karirnya, pernah mendapat penghargaan sebagai camat teladan dua tahun berturut-turut (2013-2014), memperoleh Satya Lencana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia dan berbagai penghargaan lainnya.
Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman dalam bidang pemerintahan dan pelayanan, DBR akan sangat kapabel dan kompeten menjabat sebagai wakil bupati untuk bersama-sama dengan bupati mewujudkan visi, misi dan program yang dicanangkan.
Di sela-sela kesibukan sebagai dokter dan pejabat daerah, DBR panggilan akrabnya menuntaskan S2 dalam dua bidang yaitu Magister Kesehatan Masyarakat (M.Kes) dan Magister Manajemen (M.M). Aktif di berbagai organisasi mahasiswa, organisasi massa, sosial kepemudaan dan profesi bahkan sejak mahasiswa, beberapa di antaranya sebagai ketua.
Lahir di Atapange, 52 tahun. Pria berlatar belakang pendidikan dokter lulusan Universitas Hasanuddin. Menghabiskan 21 tahun masa ASNnya dalam bidang pelayanan kesehatan, mulai sebagai dokter Puskesmas dan terakhir sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo, sebelum mengabdikan diri sebagai politisi di Partai Golkar Wajo sebagai ketua.